Monday, March 16, 2015

Kisah Cipto Junaedy

Sering ketika Cipto Junaedy jalan-jalan, lalu diajak kenalan sama orang, dia bertanya, “bapak yang mengajarkan beli properti tanpa uang dan tanpa hutang ya?”, Cipto Junaedy jawab, “benar”, kemudian langsung dia ngomong sendiri, “saya ini orang bodoh nomor 5 pak”, ya kita tahu “STRATEGI MEMBELI RUKO TANPA UANG TANPA HUTANG” berarti dia beli propertinya mengandalkan hutang, janganlah mengandalkan hutang, karena tambah tua tambah berhutang, janganlah mengandalkan uang sendiri, karena berarti terbatas dengan jumlah uangnya saja, jangan juga mengandalkan “passive income”, karena passive incomepun bisa melorot atau turun, lalu apa yang harus kita lakukan?

Kalau tanpa uang dan tanpa hutang berarti rukonya itu sudah gratis untuk dia, sudah tercaplok, mau dipakai apapun silahkan, bisnis laris “oke”, bisnis nggak laris atau kalah pun tetap “oke”, yang disebut strategi itu adalah mengantisipasi skenario kalah, kalau strategi itu hanya mengantisipasi cerita waktu menang saja, maka itu bukan strategi namanya, orang-orang yang suka berhutang, mereka mengantisipasi cerita waktu menang saja, nggak mengantisipasi cerita waktu kalah, ini namanya bukan strategi. Cipto Junaedy tunjukkan contohnya seperti ketika di medan perang, kalau pasukan kita banyak, mengalahkan pasukan sedikit, ya ini gampang, ini namanya bukan strategi atau nggak perlu pakai strategi, tapi kalau pasukan kita banyak lalu dikepung pasukan yang jauh lebih banyak, berarti ini keadaan yang tidak enak, keadaan yang kalah, namun kalau kita tetap bisa menang, baru ini namanya strategi. 


Jadi, strategi adalah untuk mengantisipasi cerita kalah, bagaimana waktu kalah pun tetap menang tanpa perlu menyakiti orang lain, menang kalah tetap menang, ruko laris nggak laris tetap propertinya sudah tercaplok, ini menjadi orang tanpa uang dan tanpa hutang, ini yang disebut menjadi orang nomor 2 dan nomor 1, lakukanlah seperti mereka, kata Cipto Junaedy .